Kamis, 03 Januari 2013

Oleh - Oleh Patung Khas Bali di Desa Mas

Membahas pulau Bali, seakan tak pernah habis mengenai tempat wisata di Bali. Salah satu tempat wisata yang favorit di Bali adalah Kawasan Ubud. Bagi wisatawan yang menyukai suasana pedesaan yang masih sangat alami berwisata ke Ubud bisa menjadi salah satu rekomendasi selama menikmati liburan di Bali. Salah satu Desa yang termasuk dalam Kecamatan Ubud adalah  Desa Mas yang merupakan salah satu obyek wisata di Bali, desa ini sudah terkenal sejak jaman dahulu sampai sekarang, karena kesenian, seni ukir patung kayu, keterkenalan ini tak lepas dari kebesaran nama beberapa maistro yang lahir, dibesarkan, menemukan jatidiri dan memiliki bakat dalam berkarya seni ukir patung kayu.
Letaknya  sangat strategis, yaitu pada jalur pariwisata, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali. Berjarak kira – kira 20 km dari arahDenpasar. Di sepanjang jalan Desa Mas telah berkembang art shop-art shop yang berfungsi sebagai pemasaran produksi patung dan bahkan menampung tenaga kerja sebagai pemahat, pematung dan pengukir. Desa ini memiliki ciri khas dalam seni ukir patung kayu yang mengedepankan sinergi ciri humanisme dan naturalisme.

Desa Mas ini sejatinya sudah terkenal sejak jaman dulu sampai saat ini karena berbagai keunggulan yang dimilikinya, semisal kesenian dan seni ukir kayu. Beragam karya seni, khususnya patung yang telah dihasilkan para perajin di desa ini dapat dinikmati oleh para pengunjung yang datang mulai dari patung arca yang biasanya difungsikan untuk berbagai acara ritual dan persembahan masyarakat Hindu Bali, patung yang menjadi simbol sosial-kemasyarakatan warga Bali, serta patung yang merupakan hasil karya mengenai imajinasi yang cenderung abstrak serta mengandung kedalaman filosofi para pembuatnya.


Sejarah desa Mas berawal ketika seorang Brahmana yang berasal dari Majapahit berkunjung ke Bali karena kehendaknya yang ingin mempertahankan agama Hindu setelah terdesak oleh Islam di Jawa. Pedanda Sakti Bawu Rauh merupakan nama sang Brahmana tersebut, yang selama di desa Mas banyak memberikan wejangan dan pelajaran di berbagai bidang semisal agama, seni-budaya, sosial, dan lainnya kepada seseorang bernama Mas Wilis.

Setelah semua ilmu dianggap berhasil dikuasai Mas Wilis, kemudian Pedanda Sakti Bawu Rauh mengadakan pendiksaan dan memberikan gelar Pangeran Manik Mas. Kemudian Pangeran Manik Mas mengadakan Pesraman atau Geria dengan berbagai macam perlengkapannya untuk menghormati jasa-jasa Pedanda Sakti Bawu Rauh. Demikian pula dengan Pedanda Sakti yang kemudian menancapkan tongkat tinggi (pohon tangi) yang konon masih hidup sampai saat ini untuk memperingati kejadian tersebut. Pohon tersebut terletak di Pura Taman Pule Mas. Dan mulai saat itulah daerah tersebut diberi nama Desa Mas oleh beliau.
Selain terkenal dengan aneka macam kerajinannya, Desa Mas juga terletak dilokasi yang sangat strategis sehingga tak mengherankan jika desa ini seringkali dijadikan tujuan wisata di daerah Gianyar. Maka lengkap sudah desa Mas sebagai surga wisata kerajinan khas masyarakat sekitar, keindahan alam, serta kental dengan nilai sejarahnya.
Mas setiap hari dikunjungi oleh para wisatawan mancanegara maupun nusantara untuk melihat dan membeli hasil industri kerajinan masyarakat Desa Mas.

Jadi, bagi wisatawan yang menyukai kesenian yang ada di Bali khususnya seni Patung, wajib berkunjung ke Desa Mas untuk melihat patung hasil karya seniman Bali maupun membeli patung - patung tersebut untuk dibawa ke kampung halaman sebagai oleh - oleh dari Bali. Jangan pernah dilewatkan untuk berkunjung ke Ubud ya!

Selamat Berkunjung!






Tidak ada komentar:

Posting Komentar