Selasa, 08 Januari 2013

Oleh - Oleh Topeng Khas Bali

Bali terkenal bukan hanya karena keindahan alamnya saja. Karena di luar negeri banyak terdapat tempat indah yang bisa menyaingi keindahan alam di Bali tetapi yang membuat wisata Bali terkenal hingga manca negara sehingga di Bali dijuluki "The Last Paradise" oleh turist asing itu karena seni yang diciptakan oleh masyarakat Bali sangat luar biasa serta keramahtamahan masyarakat Bali dalam menerima kedatangan para wisatawan. Berbicara seni di Bali hampir tidak bisa dihitung karena terlalu banyak. Dan salah satu karya seni yang yang bisa dibawa pulang ke kampung halaman untuk dijadikan oleh - oleh adalah karya seni topeng. Banyak jenis topeng yang ada di pasaran yang bisa dibeli oleh para wisatawan yang datang ke Bali.

Topeng-topeng karya Kakek I Wayan Tangguh banyak diminati kolektor karena terkenal sangat khas. Kake Wayang tidak tiba-tiba terkenal sebagai ahli seni topeng Bali .
Ia bekerja telah bekerja keras menekunni dunia topeng Bali dalam waktu yang cukup lama. Sebelum menjadi seniman, Kakek wayan berguru pada Tjokorda Oka Tublan, seniman hebat dari bangsawan Bali.
Ketika pengalaman belajar sudah cukup, baru kakek Wayan belajar membuat topeng sendiri yang dimulai pada tahun 1947.
Selain mengukir topeng, Kakek wayang juga membuat berbagai ukiran dan hiasan, termasuk barong.
Karya Kakek Wayan menjadi populer karena berkualitas bagus. Untuk pesanan khusus, Kakek Wayan tidak mau menggunakan kayu sembarangan.
Ia memilih kayu dari pohon pule. Kayu ini banyak digunakan untuk membuat topeng untuk upacara-upacara adat Bali.
Ini dia, salah satu topeng buatan Kakek Wayan.
Kakek Wayan juga ahli mengolah bahan pewarna alam khas Bali.
Bahan alami yang digunakan misalnya, kincu untuk warna merah tua, tulang untuk warna putih, atal untuk warna kuning, muruh leked untuk warna biru, pere dan deluga untuk warna cokelat.
Pewarna alami ini disebut juga warna Bali dan bisa membuat lebih terlihat indah.
Namun, pewarna ini semakin langka karena itu Kakek wayan menggunakan bahan pewarna buatan pabrik untuk topeng-topeng biasa.
Kakek Wayan adalah seniman yang memiliki peran besar dalam melestarikan seni tradisional Bali. Ia banyak mendapat penghargaan dari pemerintah.
Tak heran karyanya pun dinilai dengan harga yang tinggi.
Wisatawan Afrika semakin banyak datang berlibur ke Pulau Dewata dan mereka tentu sempat menyaksikan seni budaya masyarakat setempat sehingga tertarik membuat bangunan yang tidak jauh beda dengan yang ada di Bali.

Patung hasil karya seniman Bali semakin menyebar ke pasaran macanegara, terutama ke AS, Eropa, dan Asia lainnya sehingga pengapalannya bertambah terus termasuk perolehan devisanya.
Pematung Bali kreatif berkreasi membuat benda seni dalam memenuhi permintaan konsumen luar negeri seperti patung Budha dari batu padas dibuat oleh pengrajin di Desa Silakarang 15 Km timur laut Denpasar.
Pesanan berbagai jenis patung dan topeng dari batu padas semakin sebanyak dari mitra kerjanya di luar negeri dan perajin mampu memenuhinya tepat waktu dan jumlah sehingga perolehan devisa bertambah banyak.
Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Putu Bagiada SE di tempat terpisah membenarkan perdagangan luar negeri khususnya aneka jenis ukiran dan patung batu padas meningkat terus.
Nilai ekspor khusus kerajinan batu padas Bali mengalami kenaikan 40 persen menjadi seharga 14,3 juta dolar AS selama Januari-Agustus 2010 jika dibandingkan periode sama 2009 hanya 10,2 juta dolar.  



Kesenian yang ada di Bali, baik itu seni tari, seni lukis, seni patung, seni topeng maupun karya seni yang lainnya yang mampu menarik wisatawan manca negara untuk mengunjungi Bali. Jadi, kita sedang berkunjung ke Bali jangan lupa mengunjungi pusat seni yaitu Gianyar. anda akan banyak menemukan banyak kesenian terutama patung - patung di sepanjang jalan yang termasuk kabupaten Gianyar Bali 

Selamat Berkunjung!


Kamis, 03 Januari 2013

Oleh - Oleh Patung Khas Bali di Desa Mas

Membahas pulau Bali, seakan tak pernah habis mengenai tempat wisata di Bali. Salah satu tempat wisata yang favorit di Bali adalah Kawasan Ubud. Bagi wisatawan yang menyukai suasana pedesaan yang masih sangat alami berwisata ke Ubud bisa menjadi salah satu rekomendasi selama menikmati liburan di Bali. Salah satu Desa yang termasuk dalam Kecamatan Ubud adalah  Desa Mas yang merupakan salah satu obyek wisata di Bali, desa ini sudah terkenal sejak jaman dahulu sampai sekarang, karena kesenian, seni ukir patung kayu, keterkenalan ini tak lepas dari kebesaran nama beberapa maistro yang lahir, dibesarkan, menemukan jatidiri dan memiliki bakat dalam berkarya seni ukir patung kayu.
Letaknya  sangat strategis, yaitu pada jalur pariwisata, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali. Berjarak kira – kira 20 km dari arahDenpasar. Di sepanjang jalan Desa Mas telah berkembang art shop-art shop yang berfungsi sebagai pemasaran produksi patung dan bahkan menampung tenaga kerja sebagai pemahat, pematung dan pengukir. Desa ini memiliki ciri khas dalam seni ukir patung kayu yang mengedepankan sinergi ciri humanisme dan naturalisme.

Desa Mas ini sejatinya sudah terkenal sejak jaman dulu sampai saat ini karena berbagai keunggulan yang dimilikinya, semisal kesenian dan seni ukir kayu. Beragam karya seni, khususnya patung yang telah dihasilkan para perajin di desa ini dapat dinikmati oleh para pengunjung yang datang mulai dari patung arca yang biasanya difungsikan untuk berbagai acara ritual dan persembahan masyarakat Hindu Bali, patung yang menjadi simbol sosial-kemasyarakatan warga Bali, serta patung yang merupakan hasil karya mengenai imajinasi yang cenderung abstrak serta mengandung kedalaman filosofi para pembuatnya.


Sejarah desa Mas berawal ketika seorang Brahmana yang berasal dari Majapahit berkunjung ke Bali karena kehendaknya yang ingin mempertahankan agama Hindu setelah terdesak oleh Islam di Jawa. Pedanda Sakti Bawu Rauh merupakan nama sang Brahmana tersebut, yang selama di desa Mas banyak memberikan wejangan dan pelajaran di berbagai bidang semisal agama, seni-budaya, sosial, dan lainnya kepada seseorang bernama Mas Wilis.

Setelah semua ilmu dianggap berhasil dikuasai Mas Wilis, kemudian Pedanda Sakti Bawu Rauh mengadakan pendiksaan dan memberikan gelar Pangeran Manik Mas. Kemudian Pangeran Manik Mas mengadakan Pesraman atau Geria dengan berbagai macam perlengkapannya untuk menghormati jasa-jasa Pedanda Sakti Bawu Rauh. Demikian pula dengan Pedanda Sakti yang kemudian menancapkan tongkat tinggi (pohon tangi) yang konon masih hidup sampai saat ini untuk memperingati kejadian tersebut. Pohon tersebut terletak di Pura Taman Pule Mas. Dan mulai saat itulah daerah tersebut diberi nama Desa Mas oleh beliau.
Selain terkenal dengan aneka macam kerajinannya, Desa Mas juga terletak dilokasi yang sangat strategis sehingga tak mengherankan jika desa ini seringkali dijadikan tujuan wisata di daerah Gianyar. Maka lengkap sudah desa Mas sebagai surga wisata kerajinan khas masyarakat sekitar, keindahan alam, serta kental dengan nilai sejarahnya.
Mas setiap hari dikunjungi oleh para wisatawan mancanegara maupun nusantara untuk melihat dan membeli hasil industri kerajinan masyarakat Desa Mas.

Jadi, bagi wisatawan yang menyukai kesenian yang ada di Bali khususnya seni Patung, wajib berkunjung ke Desa Mas untuk melihat patung hasil karya seniman Bali maupun membeli patung - patung tersebut untuk dibawa ke kampung halaman sebagai oleh - oleh dari Bali. Jangan pernah dilewatkan untuk berkunjung ke Ubud ya!

Selamat Berkunjung!